Sabtu, 11 Juni 2022

Konsep Manajemen Era Modern Dengan Mengandalkan Teknologi

Konsep Manajemen Era Modern Dengan Mengandalkan Teknologi

 

Dalam perkembangan sejarahnya, teori manajemen selalu berfokus kepada pertumbuhan kegiatan usaha dan produktivitas untuk mencapai tujuan organisasi, berorientasi pada perhitungan yang bersifat ilmiah. Dimulai dari teori manajemen klasik hingga teori manajemen neo klasik yang dihasilkan dari percobaan-percobaan para ahli atas ketidakpuasannya pada teori pendahulunya.

Mengapa terdapat ketidakpuasan? Sederhananya, teori manajemen klasik adalah teori yang mengutamakan efektivitas waktu, hasil, budget, dan lainnya yang dapat terukur. Teori klasik juga terkesan kaku karena kontrol sepenuhnya dipegang oleh manajer dan pekerja hanya perlu mengeluarkan tenaganya saja. Teori ini kurang mengutamakan aspek sosial dari SDM yang dimiliki.

Pada teori neo-klasik, beberapa ahli melakukan percobaan untuk memperbaiki kekurangan tersebut, dimana akhirnya lahir pendekatan human relation yang akan mengutamakan aspek hubungan antar manusia dan organisasi–sesuatu yang tidak dimiliki teori klasik.

Semakin berkembangnya zaman, ditambah dengan penemuan-penemuan teknologi, teori manajemen pun mengalami perkembangan. Setelah teori klasik dan neo-klasik, munculah teori manajemen modern.

Manajemen modern telah berkembang dengan pertumbuhan sosial-ekonomi dan lembaga ilmiah. Teori yang telah dikembangkan sejak tahun 1950 ini mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi adalah suatu sistem terbuka yang harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungannya.  Dengan kata lain, konsep daripada teori ini bersifat fleksibel dengan perkembangan dunia.

Manajemen modern berkembang dalam dua aliran. Aliran pertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai Perilaku Organisasi. Aliran kedua dibangun atas dasar ilmiah dikenal sebagai aliran Kuantitatif.

 

 

Perilaku Organisasi

Perkembangan aliran Perilaku Organisasi ditandai dengan pandangan dan pendapat baru tentang perilaku manusia dan sistem sosial.

Prinsip Dasar Perilaku Organisasi :

·         Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik secara ketat (peranan, prosedur dan prinsip).

·         Manajemen harus sistematis, pendekatannya harus dengan pertimbangan konservatif.

·         Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi.

·         Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.

Aliran Kuantitatif

Aliran kuantitatif merupakan pengembangan manajemen ilmiah. Aliran ini ditandai dengan berkembangnya team operasional riset yang penting dalam pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah-masalah industri. Prosedur-prosedur operasional riset tersebut kemudian diformalisasikan dan disebut sebagai aliran manajemen ilmiah.

Teknik-teknik manajemen ilmiah digunakan dalam banyak kegiatan seperti penganggaran modal, manajemen aliran kas, production scheduling, pengembangan strategi produk, perencanaan program pengembangan sumber daya manusia, penjagaan tingkat persediaan yang optimal dan sebagainya.[1]

Aplikasi Teori Aliran modern Pada Kehidupan Manusia

Pada aplikasi manajemen yang diterapkan pada tiap perusahaan dan organisasi berbeda-beda. Perbedaan mencolok terjadi pada perusahaan berskala besar dengan perusahaan kecil bahkan home industry.  Perubahan kondisi ekonomi global disiasati oleh para manajemen dengan menggunakan satu teori atau menggabungkan beberapa teori manajemen yang paling sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi.

Banyak perusahaan yang telah mengaplikasikan teori modern dalam sistem manajemennya, terutama untuk berbagai kegiatan penting, seperti dalam hal penganggaran modal, manajemen cash flow, penjadwalan produksi, strategi pengembangan produksi, perencanaan sumber daya manusia dan sebagainya. Hal ini untuk efisiensi waktu, tenaga dan biaya. Meskipun teori ini memiliki kelemahan karena sisi kemanusiaan yang mulai tergeser.

Guna meminimalisir kekurangan dari teori ini, banyak perusahaan menggabungkan beberapa teori manajemen baik klasik, neo klasik maupun modern. Pencapain tujuan bersama organisasi dapat terakomodir, sehingga diharapkan kepuasan dapat dicapai oleh masing-masing anggota dari suatu organisasi atau perusahaan.[2]

 

 

 



[1] Riyanti Etania | Manajemen Modern : Fungsi Dan Penerapan Di Organisasi | Diakses dari https://id.hrnote.asia/ | Pada tanggal 11 juni 2022 pukul 00.16 WIB

[2] Uknown | Teori Manajemen Modern | Diakses dari https://herujatmiko.blogspot.com/ | Pada tanggal 11 juni 2022 pukul 00.20 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar