Konsep
Manajemen Era Modern Dengan Mengandalkan Teknologi
Dalam perkembangan sejarahnya, teori
manajemen selalu berfokus kepada pertumbuhan kegiatan usaha dan produktivitas
untuk mencapai tujuan organisasi, berorientasi pada perhitungan yang bersifat
ilmiah. Dimulai dari teori manajemen klasik hingga teori manajemen neo klasik
yang dihasilkan dari percobaan-percobaan para ahli atas ketidakpuasannya pada
teori pendahulunya.
Mengapa terdapat ketidakpuasan? Sederhananya, teori manajemen klasik
adalah teori yang mengutamakan efektivitas waktu, hasil, budget, dan lainnya
yang dapat terukur. Teori klasik juga terkesan kaku karena kontrol sepenuhnya
dipegang oleh manajer dan pekerja hanya perlu mengeluarkan tenaganya saja.
Teori ini kurang mengutamakan aspek sosial dari SDM yang dimiliki.
Pada teori neo-klasik, beberapa ahli melakukan percobaan untuk
memperbaiki kekurangan tersebut, dimana akhirnya lahir pendekatan human
relation yang akan mengutamakan aspek hubungan antar manusia dan
organisasi–sesuatu yang tidak dimiliki teori klasik.
Semakin berkembangnya zaman, ditambah dengan penemuan-penemuan
teknologi, teori manajemen pun mengalami perkembangan. Setelah teori klasik dan
neo-klasik, munculah teori manajemen modern.
Manajemen modern telah berkembang dengan pertumbuhan sosial-ekonomi dan
lembaga ilmiah. Teori yang telah dikembangkan sejak tahun 1950 ini mengemukakan
bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan
lingkungan yang stabil, tetapi organisasi adalah suatu sistem terbuka yang harus
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungannya. Dengan kata
lain, konsep daripada teori ini bersifat fleksibel dengan perkembangan dunia.
Manajemen modern
berkembang dalam dua aliran. Aliran pertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi
yang dikenal sebagai Perilaku Organisasi. Aliran kedua dibangun atas dasar
ilmiah dikenal sebagai aliran Kuantitatif.
Perilaku Organisasi
Perkembangan
aliran Perilaku Organisasi ditandai dengan pandangan dan pendapat baru tentang
perilaku manusia dan sistem sosial.
Prinsip Dasar
Perilaku Organisasi :
·
Manajemen
tidak dapat dipandang sebagai proses teknik secara ketat (peranan, prosedur dan
prinsip).
·
Manajemen
harus sistematis, pendekatannya harus dengan pertimbangan konservatif.
·
Organisasi
sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan
harus sesuai dengan situasi.
·
Pendekatan
motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi
sangat dibutuhkan.
Aliran Kuantitatif
Aliran
kuantitatif merupakan pengembangan manajemen ilmiah. Aliran ini ditandai dengan
berkembangnya team operasional riset yang penting dalam pengambilan keputusan
untuk pemecahan masalah-masalah industri. Prosedur-prosedur operasional riset
tersebut kemudian diformalisasikan dan disebut sebagai aliran manajemen ilmiah.
Teknik-teknik
manajemen ilmiah digunakan dalam banyak kegiatan seperti penganggaran modal,
manajemen aliran kas, production scheduling, pengembangan strategi
produk, perencanaan program pengembangan sumber daya manusia, penjagaan tingkat
persediaan yang optimal dan sebagainya.[1]
Aplikasi Teori Aliran modern Pada Kehidupan Manusia
Pada aplikasi manajemen yang diterapkan pada
tiap perusahaan dan organisasi berbeda-beda. Perbedaan mencolok terjadi pada
perusahaan berskala besar dengan perusahaan kecil bahkan home
industry. Perubahan kondisi ekonomi global disiasati oleh para manajemen
dengan menggunakan satu teori atau menggabungkan beberapa teori manajemen yang
paling sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi.
Banyak perusahaan yang telah mengaplikasikan
teori modern dalam sistem manajemennya, terutama untuk berbagai kegiatan
penting, seperti dalam hal penganggaran modal, manajemen cash flow, penjadwalan
produksi, strategi pengembangan produksi, perencanaan sumber daya manusia dan
sebagainya. Hal ini untuk efisiensi waktu, tenaga dan biaya. Meskipun teori ini
memiliki kelemahan karena sisi kemanusiaan yang mulai tergeser.
Guna meminimalisir kekurangan dari teori ini,
banyak perusahaan menggabungkan beberapa teori manajemen baik klasik, neo
klasik maupun modern. Pencapain tujuan bersama organisasi dapat terakomodir, sehingga
diharapkan kepuasan dapat dicapai oleh masing-masing anggota dari suatu
organisasi atau perusahaan.[2]
[1] Riyanti Etania | Manajemen Modern :
Fungsi Dan Penerapan Di Organisasi | Diakses dari https://id.hrnote.asia/
| Pada tanggal 11 juni 2022 pukul 00.16 WIB
[2] Uknown | Teori Manajemen Modern | Diakses
dari https://herujatmiko.blogspot.com/ | Pada tanggal
11 juni 2022 pukul 00.20 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar